Google
WWW http://radian-project.blogspot.com/

RaDian HeadLines

Senin, 29 September 2008

HOMOSEKSUALITAS vs HOMOPHOBIA

HOMOSEKSUALITAS vs HOMOPHOBIA

Hampir semua orang pasti pernah mendengar istilah homoseksualitas atau homoseks. Tapi yang sangat disayangkan adalah minimnya pengetahuan masyarakat tentang hal ini.

Homoseksualitas dapat diartikan sebagai ketertarikan secara seksual dan emosional terhadap orang lain yang berjenis kelamin sama, yang artinya laki-laki akan tertarik pada laki-laki (disebut Gay), sedangkan perempuan akan tertarik terhadap perempuan (disebut Lesbian).

Teori psikoanalisa Freud mengatakan pada dasarnya manusia adalah biseksual yang artinya individu tertarik pada anggota lawan jenis dan anggota sejenis. Hal ini harus dipahami, karena pada dasarnya seksualitas seseorang dapat berubah sepanjang waktu.

The National Health and Social Life Suvey (2001) mengatakan bahwa individu biasanya akan mengubah pola perilaku seksual mereka sepanjang hidupnya, hal ini berati seseorang dapat menjadi heteroseksual pada suatu waktu namun dapat berubah menjadi homoseksual dalam waktu yang lain. Perubahan pola perilaku seksual seseorang dapat di pengruhi berbagai macam hal, namun pengalaman seksual dan pemilihan orientasi seksual di masa remaja merupakan faktor utama dalam menentukan pola perilaku seksual berikutnya.

Kadar Homoseksual pada seseorang sangat bervariasi, Alfred Kinsey membuat skala orintasi seksual seseorang dalam 7 poin, dimulai dari heteroseksual tulen hingga homoseksual tulen, dan ditengah-tengahnya terdapat Biseksual (kecenderungan menyukai laki-laki dan perempuan dalam waktu yang bersamaan).


APA PENYEBAB TERJADINYA HOMOSEKSUAL ?



Banyak teori yang mencoba menjelaskan terjadinya homoseksualitas, ada yang mengatakan homoseksual terjadi karena keturunan (genetika), trauma, konsep pembalikan Oedipus Complex, ketidakseimbangan hormon, dan lain-lain.


Tapi poin dan hal yang terpenting penyebab terjadinya homoseksual adalah PENGARUH LINGKUNGAN (lingkungan keluarga dan masyarakat) DAN PENGALAMAN HOMOSEKSUALITAS YANG MENYENANGKAN, khususnya pada saat pencarian identitas diri di saat remaja.

Homoseksualitas dapat terjadi karena adanya budaya latah / ikut-ikutan /trend dalam suatu masyarakat.


HOMOPHOBIA

Apakah homophobia itu? Mac Donald (dalam Greene & Herek, 1994) mendefinisikan homophobia sebagai ketakutan terhadap homoseksualitas. Homophobia menimbulkan sikap permusuhan dan penolakan terhadap kaum homoseksual dalam segi sosial, agama, karier bahkan politik.

Walaupun sebagian masyarakat telah dipandang sebagi suatu hal yang alami dan wajar, namun masih banyak juga masyarakat yang menganggap homoseksual sebagai penyakit dan kelainan, khususnya di Indonesia. Homoseksualitas secara sosial dianggap tidak normal. Namun taukah masyarakat bahwa TINGKAT NORMALITAS SECARA SOSIAL HANYA SEBUAH ANGKA ? Yang artinya homoseksualitas dianggap tidak wajar karena di lingkungan sekitarnya masyarakatnya adalah heteroseksual.

Penerimaan dan kesadaran masyarakat Indonesia untuk menerima homoseksualitas sebagai bentuk Hak Asasi dan ekspresi seksualitas masih sangat minim. Hal inilah yang selalu membuat kaum homoseksual merasakan dampak negatif seperti kekerasan, pengucilan, pemaksaan menjadi heteroseksual, pengasingan ke Rumah Sakit Jiwa, dan minimnya kesempatas berprestasi secara karier dan sosial.


APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA....


1. MENYADARI DIRI SENDIRI TERTARIK PADA SESAMA JENIS

Yang harus masyarakat sadari bahwa, TIDAK MUDAH UNTUK MENERIMA KENYATAAN KETIKA INDIVIDU MENYADARI DIRINYA ADALAH HOMOSEKSUAL !!!

Pasti akan timbul rasa cemas, takut, bingung, atau bahkan perasaan wajar.

Yang harus dilakukan individu ketika menyadari dirinya adalah homoseks :

  1. Menerima secara ikhlas ketertarikan seksual tersebut.
  2. Mencari tahu informasi tentang homoseksualitas.
  3. Mencari teman yang dapat dipercaya untuk bercerita atau bergabung dengan lembaga-lembaga LGBT (Lesbian, Gay, Transeksual dan Transgender) atau bergabung dengan milis untuk mendapatkan teman, informasi dan rasa percaya di sebagai seorang homoseks.
  4. Jangan pernah menyalahkan Tuhan atas hal ini, ingat HIDUP ADALAH PILIHAN, TERMASUK PILIHAN ORIENTASI SEKSUAL.
  5. Tetap beribadah menurut agama.
  6. Berpikir positif dan bersosialisasi secara wajar dan berprestasi.
  7. Menjaga kesehatan seksual dan gunakan kondom ketika berhubungan seks demi meminimalisasi penyebaran AIDS.

2. TEMAN ATAU KELUARGA ADALAH HOMOSEKSUAL

Memang tak mudah untuk menerima homoseksualitas, berikut ini hal yang harus dilakukan masyarakat untuk menyingkapi homoseksualitas :

  1. Tidak perlu takut terhadap Homoseksualitas, karena Homoseksualitas bukanlah penyakit menular.
  2. Menerima anggota keluarga dan teman yang homoseks.
  3. Memperlakukan kaum homoseks secara wajar.
  4. Dukung dan bangun rasa percaya diri kaum homoseks.
  5. Jangan menganggap kaum homoseks adalah orang yang gila, dalam kasus Ryan, Ryan hanya seorang pembunuh yang KEBETULAN JUGA SEORANG GAY, dan Ryan membunuh bukan karena dia Gay.
  6. Carilah informasi tentang Homoseksualitas yang dapat membuka wawasan.
  7. Berikanlah nasihat yang membangun, bukan yang memojokkan kaum homoseks.
  8. Bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga yang homoseks, koreksilah kesalahan diri masing-masing dan pola asuh yang menyebabkan anak menjadi homoseks.
  9. Jangan mengucilkan dan menyalahkan kaum homoseks.
  10. Bantu mereka untuk menjaga kesehatan seksual dan meminimalisasi penyebaran AIDS.
  • Artikel ini ditulis sebagai bentuk GERAKAN ANTI HOMOPHOBIA, bukan pembenaran terhadap homoseksualitas.

Tidak ada komentar:

Eclipse Harmony on YouTube !!